Breaking News

Pariwisata Danau Toba dan Borobudur Dibahas di Laguboti

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan memimpin Rapat Koordinasi Dewan Pengarah Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT) dan Badan Otorita Borobudur (BOB) di Laguboti, Toba Samosir, Sumatera Utara, Rabu.

Melalui siaran pers di Jakarta, Rabu, Luhut menjelaskan kawasan pariwisata Danau Toba maupun Borobudur masih dalam proses pengembangan. Untuk itu, ia mengaku akan terus berkoordinasi dengan kementerian/lembaga terkait untuk mendorong pengembangan destinasi wisata unggulan tersebut.

Koordinasi akan dilakukan dengan Kementerian Perhubungan untuk meningkatkan kapasitas Bandara Silangit, juga dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk segera memutuskan desain jembatan Tano Pongol.

Sementara untuk kawasan Borobudur (BOB), Luhut berharap segera ada perkembangan mengenai kelengkapan organisasi BOB.

"BOB perlu segera melakukan koordinasi dengan pemangku kepentingan di daerah (Borobudur?Yogyakarta, Solo-Sangiran dan Semarang-Karimun Jawa), serta percepatan penetapan status lahan otoritatif 50 hektare sebagai aset BOB (proses tukar guling kawasan hutan)," katanya.

Rapat koordinasi akan dilakukan secara berkala terkait progres pembangunan yang telah dilakukan oleh pemerintah provinsi dan kabupaten serta bentuk kerja sama dan koordinasi dengan kementerian dan lembaga terkait.

Dalam rakor yang juga dihadiri oleh Menteri Pariwisata Arief Yahya, Menteri PPN/Bappenas Bambang Brodjonegoro, dan Wakil Gubernur Sumatera Utara Nurhajizah Marpaung, serta para bupati di kawasana Danau Toba, Luhut menjelaskan berbagai prestasi Indonesia di bidang pariwisata.

Pertumbuhan turis asing di Indonesia, kata dia, mencapai hampir empat kali lebih besar dibandingkan dari ASEAN. Pertumbuhan turis ASEAN sepanjang Januari-Agustus 2017 hanya mencapai 7 persen, sementara di Indonesia dapat mencapai hingga 25,68 persen.

Ia juga menjelaskan mengenai pertumbuhan ekonomi dunia di mana Indonesia mempunyai kontribusi yang sangat signifikan.

"Indonesia merupakan salah satu mesin pertumbuhan ekonomi dunia, dengan kontribusi 2,5 persen ke pertumbuhan ekonomi dunia. Dalam tiga tahun ke depan, diperkirakan ekonomi global yang sekarang sebesar 75 triliun dolar AS akan tumbuh lagi sebesar 6,5 triliun dolar AS," katanya.

Sebagai negara yang berperan dalam pertumbuhan ekonomi global, mantan Menko Polhukam itu mengungkapkan perlunya negara lain berinvestasi di Indonesia mengingat pertumbuhan ekonomi Tanah Air diperkirakan akan menjadi negara ekonomi terbesar kelima di dunia pada tahun 2030.

Selain itu, kecenderungan investasi di kawasan Asia Tenggara menempatkan Indonesia sebagai destinasi investasi kedua setelah Singapura.

"Dalam pertumbuhan kawasan itu, kami meningkatkan pengembangan beberapa destinasi wisata, yakni pengembangan 10 destinasi pariwisata prioritas, salah satunya Kawasan Pariwisata Danau Toba, dan selain itu juga termasuk di dalamnya Badan Otorita Borobudur," katanya. (sumber)

Tidak ada komentar